Tips Konsisten Ngeblog, Biar Blog Nggak Makin Jamuran




Ada yang lebih sulit untuk dijalankan dari sekian banyak proses ngeblog, yaitu menjaga konsistensi. Kalau soal SEO bisa dipelajari. Bikin artikel yang ciamik, juga bisa dipelajari. Digital marketing untuk blog apalagi. Tapi semuanya akan jadi sia-sia kalau kita tidak konsisten melakukannya.

"Duh, blogku apa kabar ya? Udah ditumbuhin sarang laba-laba kali."

Pernyataan semacam ini sering sekali keluar dari para blogger juga. Dulu, bikin blog, blognya diisi terus, tapi setelah itu, bye.

Bahkan ada yang lupa email blognya. Kasus yang paling parah ya yang kemarin saya temukan dalam peserta kelas blog saya. Lupa kalau ternyata dia pernah punya blog.


Kenapa Ada yang Konsisten dan Tidak?

konsisten


Mau tidak mau, kita akan bertanya-tanya juga. Kenapa ya ada orang bisa konsisten blogging, sementara yang lain tidak? Kenapa ada orang yang rajin sekali menerapkan SEO On Page tiap kali akan membuat artikel di blog, sementara yang lain tidak? Meski dia sudah tahu caranya.

Jawabannya tentu ada pada hal pertama yang mendorong seseorang itu melakukan sesuatu. Niat. Motivasi. The biggest strong why.

Kalau kita nggak punya motivasi, nggak tahu kenapa harus melakukan hal itu, ya nggak akan berjalan lama. Bikin blog, kalau lagi rajin tiap hari posting, setelah itu dia abaikan blognya.

Ada yang seperti ini? Banyak.

Nah, kali ini saya akan berbagi beberapa tips untuk bisa terus konsisten blogging tanpa bikin kita stress sendiri.

Realistis

realistis


Kalau udah punya blog dan pingin go profesional, mau nggak mau harus menjaga konsistensi untuk terus publish tulisan kita. Tujuannya ya untuk menjaga traffic dari blog kita dong. Pembaca kita juga akan cari tulisan kita kalau nggak pernah diupdate.

Masalah harus kapan update ini yang perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri. Kita sanggupnya berapa kali dalam seminggu?

Posting tulisan setiap hari itu bagus banget untuk menaikkan traffic blog kalau kita juga jago marketing tulisan kita. Tapi misal kita tidak sanggup melakukannya, bikin tulisan seminggu sekali juga nggak ada masalah kok. Bukan seberapa sering kita bisa menulis, tapi sebarap konsisten kita bisa melakukan itu.

Kalau kita memang cuma sanggup seminggu sekali, ya udah nggak apa-apa jalani aja. Misal, bisa lebih jadi 2-3 kali seminggu, ini juga tak masyalah.

Kita nggak perlu memaksakan diri jadi orang lain. Kesibukan tiap orang bed. Kesulitan yang dihadapi juga beda. Jadi, senyamannya aja.

Nyaman juga bukan berarti nggak nulis sama sekali ya. Satu kali seminggu ini sebetulnya angka minimal yang harus diupayakan kalau kita mau go profesional. Setidaknya, seminggu harus ada 1 postingan di blog. Nggak susah kok sebetulnya. Hal yang bikin susah itu ngelawan rasa malasnya aja. Iya apa iya?

Buat Jadwal Posting Tulisan

jadwal


Setelah menentukan berapa kali dalam seminggu publish post terbaru, kita bisa mulai membuat jadwal rutin tulisan kita tayang. Lagi-lagi, tujuan kita adalah untuk mencari pembaca yang loyal. Jadi, sebisa mungkin kita punya jadwal supaya mereka juga mudah untuk mengingat kapan kita update tulisan terbaru.

Misal, kita sanggupnya sekali dalam seminggu. Kita tentukan juga kapan harinya. Jangan lupa juga untuk share jamnya.

Jadwal tulisan ini juga yang memudahkan kita untuk ngatur strategi marketing lho. Kita bisa banget lempar isu tentang topik yang kita angkat. Bikin diskusi jadi anget. Kalau sudah, kita bisa lempar tulisan kita.

Cara ini sudah pernah beberapa kali saya lakukan dan betul-betul berhasil naikkan viewer. Orang jadi lebih kepo untuk baca lebih dalam tentang solusi apa yang saya tawarkan.

Susun Content Planner

content planner


Mau konten yang dihasilkan nggak asal-asalan? Yuk, coba bikin content planner untuk blog kita. Kita bisa mulai dengan brainstorming apa yang akan kita tulis dan kapan tulisan itu akan tayang. Susun ini dalam bentuk apa aja yang kita suka. Bisa jadi tabel. Bisa juga dibuat semacam kalender. Suka-suka aja. Senyamannya.

Point pentingnya bukan bentuknya. Tapi isinya. Content planner harus memuat tanggal pasti kita posting tulisan dan topik apa yang mau kita bagikan.

Saya pernah bahas tentang sistem kuadran supaya kita bisa jadi lebih produktif. Menempatkan pekerjaan pada kuadran I memang bisa bikin kita terpacu untuk segera menyelesaikan. Tapi jadinya malah reaktif. Bagusnya, justru lebih banyak ditaruh di kuadran II. Kenapa? Kuadran ini ngasih kita waktu untuk merencanakan dan eksekusi dengan lebih cermat lagi. Nggak keburu-buru. Hasilnya juga pasti jadi jauuuh lebih bagus.

Ini pun berlaku untuk blogging. Rencanakan dulu apa yang mau ditulis. Ingat ya, blogging itu nggak cuma sekedar nulis terus selesai. Kalau kita mau go profesional, banyak hal yang harus ditempuh. Research topik iya, keyword juga iya. Terus bikin outline tulisannya. Abis itu nulis. Profreading juga wajib. Abis itu masih harus cek kelengkapan SEO on Page kalau kita mau tulisan kita cepet dapat traffic. Banyak.

Kebayang nggak sih kalau kita nggak merencanakan ini dengan baik? Dijamin kelabakan dan banyak sekali part yang kita skip.

"Ya udah lah gini aja. Penting tayang dulu."

Soal kualitas? Itu jadi prioritas ke sekian kalau kondisinya sudah begitu.

Pertanyaannya, mau sampai kapan begitu terus? Katanya mau jadi blogger profesional.

Kumpulkan Stok Ide Sebanyak-banyaknya

stok ide


"Susah nih bikin content planner."

Well, serius. Ini nggak susah kalau kita punya banyak stok ide. Banyak-banyakin brainstorming ide dari topik blog kita. Misal, niche blog kita tentang parenting, mau bahas apa aja ini banyak lho. Tulis aja dulu. Next, kita bisa siapin materinya.

Mau bahas soal blogging, ini juga bisa. Tuliiis aja dulu semuanya. Topik-topik yang bisa diangkat apa. Kalau kita punya banyak topik, bikin content planner juga akan jauh lebih mudah.

Tulis Dulu, Post Kemudian

tulis dulu


Tantangan lain yang muncul saat blogging adalah bertarung dengan waktu. Kejar-kejaran antara jadwal posting dengan waktu luang yang kita punya. Banyak orang yang akhirnya gagal post tulisan karena dia nggak punya banyak stok tulisan dan waktu untuk mempublikasikannya.

Tantangan ini sebetulnya bisa diselesaikan dengan menulis artikel lebih dulu. Tulisan untuk minggu depan, minimal harus ditulis minggu ini. Kita nulisnya juga jadi jauuuh lebih tenang. Nggak keburu-buru.


6. Tentukan Target

target


Kalau semuanya sudah dibuat, jangan lupa untuk set target juga. Target ini yang memacu kita untuk bisa terus berusaha apapun kondisinya.

Macem orang naik mobil. Kalau mau sampai ditujuan ya harus isi bensin. Misal, di tengah jalan bensinnya abis, ya pasti akan cari SPBU terdekat kan? Karena ya itu tadi, dia punya target untuk bisa sampai tujuannya.


7. Tantang Diri Sendiri

Tantang Diri Sendiri


Ikut tantangan yang diadakan oleh komunitas juga nggak ada salahnya banget. Coba aja ikut challenge. Misal, one day one post atau challenge yang lain. Ini bener-bener memicu kita untuk terus update tulisan di blog.

Terus gimana kalau saya nggak punya komunitas blogging? Tenang, kita bisa coba untuk ikut beberapa lomba blog yang ada. Nggak perlu minder duluan.

"Apalah aku ini, baru juga jadi blogger kemarin sore."

It's okay. Justru dengan ikutan lomba kita jadi tahu kualitas kita sampai mana. Kalau disandingkan dengan blogger-blogger lain tuh posisinya di mana? Sejauh apa medan yang harus kita tempuh.

Ikut lomba blog bisa memicu kita bukan hanya untuk sekedar buat tulisan baru, tapi juga menghasilkan tulisan yang berkualitas. Iyalah. Kan ceritanya pingin menang.


Kesimpulan

Membangun konsitensi untuk terus ngeblog, pada dasarnya adalah pertarungan melawan diri sendiri. Musuh besarnya itu sebetulnya rasa malas. Bukan karena nggak ada ide atau yang lain. Ide itu bisa dicari dari banyak hal, bisa dari baca, ngobrol sama temen, nonton, atau yang lain. Tapi kalau udah kena malas, kelar deh.

Tiap orang mungkin punya cara sendiri untuk bisa terus konsisten ngeblog. Nggak harus juga sama dengan apa yang saya bagikan ini. Kalau kalian punya ide lain, feel free to share di kolom komentar. Saya akan sangat amat menghargai itu semua.